Tanaman Hias

Kita tahu tanaman hias adalah sebagai penghijau dirumah kita dan mempercantik interior bahkan eksterior rumah kita. Tapi tahukah anda, ada jenis tanaman tertentu yang berguna sebagai pembersih udara dalam hal ini sebagai peresap bahan polutan yang dapat membahayakan kesehatan anda.

Tanaman Sayuran dan Buah-buahan

Menanam sayuran organik dan tanaman herbal di pekarangan rumah tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan sayuran segar dan sehat untuk keluarga sendiri.

Tanaman Organik

Tanaman organik dengan Bibit agen pupuk organik

Tanaman Industri

Jati Ungggul Situbondo salah satu contoh tanaman Industri

Tanaman Rempah

Daun Seledri ini salah satu tanaman rempah-rempah yang sangat digemari pengembangbiakanya oleh masyarakat pandaisikek, Pada awalnya seledri ini cuma di tanam dilahan yang cukup banyak air atau lahan gambut.

Kamis

MENANAM SAYURAN ORGANIK DALAM POT

Hampir setiap hari kita mengkonsumsi sayuran, beberapa jenis sayuran dapat kita makan tanpa dimasak, misalnya terong, tomat, dan cabai. Tanpa kita sadari berbagai sayuran yang kita konsumsi sebenarnya mengandung racun kimia, racun itu berasal dari pestisida, herbisida, fungisida, bakterisida dan pupuk kimia yang diaplikasikan dalam proses produksi sayuran tersebut.

Agar kesehatan tubuh terjaga sebaiknya kita mengkonsumsi sayuran organik, yaitu sayuran yang diproduksi tanpa aplikasi bahan kimia. Sayuran organik dapat kita budidayakan sendiri, jenis sayuran yang dapat dibudidayakan adalah yang sesuai dengan iklim di tempat tinggal kita. Berikut ini adalah cara sederhana membudidayakan sayuran organik untuk konsumsi sendiri.

A. GUNAKAN PUPUK ORGANIK.

Pupuk organik dapat dibeli di toko pertanian atau dibuat sendiri. Cara untuk membuat sendiri pupuk organik adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Bakteri 1

Bahan :

1. Berbagai jenis buah-buahan yang sudah masak 5 kg.

2. Tetes tebu, atau gula pasir  ¼ kg

Cara pembuatan :

1. Bahan ditumbuk atau diparut sampai menjadi bubur.

2. Ambil sari buahnya dengan cara disaring atau di peras.

3. Larutkan tetes tebu atau gula pasir.

4. Campur air perasan sari buah-buahan dengan larutan gula.

5. Simpan dalam wadah ditempat yang tidak terkana sinar matahari selama 2 minggu.

6. Bakteri 1 siap digunakan untuk membuat kompos.

2. Pembuatan Bakteri 2

Bahan

1. Air cucian beras 1 liter.

2. Bakteri 1 sebanyak 10 sendok makan.

3. Alkohol 40% atau air tape sebanyak 10 sendok  makan.

4. Cuka 10 sendok makan.

5. Gula pasir 1 ons.

Cara pembuatan :

1. Campur semua bahan  menjadi satu.

2. Simpan di dalam botol  tertutup selama 2 minggu dan tidak terkena sinar matahari.

3. Bakteri 2 siap digunakan.

Kegunaan :

1. Sebagai pupuk cair dan dapat  mengendalikan hama tanaman.

2. Bahan pembuat kompos.

3. Pembiakan Bakteri

Bahan :

1. Bakteri 1 liter

2. Daun (1-2 kg) dari tumbuhan yang tidak bergetah.

3. Terasi ½ kg dan campur dengan air secukupnya.

4. Gula pasir atau tetes tebu (pilih salah satu) sebanyak 1 kg dan larutkan dalam air.

5. Kotoran hewan 30 kg.

6. Air secukupnya.

Pembuatan :

1. Masukan kotoran hewan dan dedaunan  ke dalam drum.

2. Masukan  larutan gula, terasi dan larutan bakteri .

3. Tambahkan air hingga tergenang sambil diaduk-aduk

4. Tutup drum.

5. Setelah 8-10 hari pembiakan bakteri sudah selesai dan tutup drum dibukak.

6. Saring dan masukan ke dalam  wadah  atau  botol, simpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung.

7. Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan 1-2  liter dan tambahkan air, terasi, larutan gula dengan perbandingan yang sama sambil diaduk-aduk dan tutup kembali wadah tersebut.

8. Setelah 8-10 hari bakteri sudah berkembang biak dan siap digunakan.

9. Lanjutkan pekerjaan tersebut hingga beberapa kali.

Kegunaan:

1.  Untuk membuat kompos.

2.  Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot

3.  Tidak boleh dicampur dengan bahan lain, terutama bahan kimia atau  bahan untuk pestisida.

B. SIAPKAN TANAMAN DALAM POT

Tanaman akan tumbuh subur dalam media tanam yang baik. Media tanam yang baik adalah media tanam yang dapat menyediakan sumber makanan bagi tanaman. Gunakan tanah yang gembur untuk media tanam, tanah yang gembur biasanya berwarna hitam, tidak lengket dan tidak menggumpal. Untuk mempermudah sirkulasi udara dalam media tanam, tanah dapat dicampur dengan arang sekam, akan lebih baik lagi jika tanah juga dicampur dengan kotoran hewan ternak yang telah kering.

Apabila media tanam telah siap, masukan media tanam kedalam pot. Menanam benih sayuran sebaiknya pada pagi atau sore. Pada musim hujan tanaman perlu diberi atap pelindung agar tidak kelebihan air. Media tanam yang becek akan menyebabkan sayuran menjadi mudah busuk.

C. APLIKASIKAN PUPUK ORGANIK YANG ANDA BUAT

Setelah tanaman dalam pot mulai tumbuh, aplikasikan pupuk organik yang telah dibuat. Pemberian pupuk organik dapat dilakukan satu minggu sekali. Ingat, jangan sampai media tanam terlalu basah dan lembab, hal tersebut dapat menyebabkan tanaman terserang jamur atau bakteri pengganggu.

Dengan cara diatas, anda dapat memproduksi sendiri sayuran organik. Selamat mencoba dan semoga sukses.

Sabtu

Cara Budidaya Tanaman Cengkeh

I. BUDIDAYA TANAMAN CENGKEH

A. Umum
Tanaman cengkeh (Syzigium aromaticum) dikenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak atsiri yang biasa diguakan sebagai bahan baku industri farmasi maupun industri makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok. Produksi Cengkeh mempunyal peranan yang cukup besar dalam menunjang upaya peningkatcin pendapatan Negara karena sampai saat ini Cukai rokok merupakan salah satu sumber pendapotcin Negara yang terbesar dibanding dengon sumber-sumber pendapaton lainnya untuk Tahun Anggaran 2001, yaitu sekitar Rp. 17,6 Trilyun atau 7,5 % bahkan target untuk Tahun Anggaran 2002, yaitu sekitar Rp. 22,3 Triliun dart Tahun 2003 sebesor 27 triliun dan penerimaan Negara don penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi
Besarnya cukai Rokok Kretek tergantung dan perkembangan produksi Rokok Kretek yang dihasilkan oleh Pabrik Rokok Kretek di Indonesia. Sedangkan produksi Rokok baik kuolitas moupun kuantitasnya akan sangat dipengoruhi oleh ketersediaan pasokon Cengkeh yang merupokan bohon baku utama produksi Rokok Kretek.

B. Persyaratan Tumbuh
- Tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh adalah gembur, solum tanah tebal (minimal 1,5 meter) serta kedalaman air tanah lebih dari 3 meter dari permukaan tanah, jenis tanah yang sesuai adalah latosol, podsolik merah, mediteran dan andoso.
- Keasaman tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5 – 6,5.
- Besarnya curah hujan optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh berkisar 1.500 – 2.500 mm/tahun serta bulan kering kurang dari 2 bulan, suhu antara 25 – 34ยบ C kelembaban (RH) 80 – 90 %.
- Ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh berkisar antara 200 – 600 meter diatas permukaan laut (dpl).

C. Penanaman
1. Persiapan Lahan
- Pembersihan lahan yang dilanjutkan dengan pegolahan tanah.
- Pembuatan lubang tanam, ukuran yang biasa digunakan panjang, lebar dan kedalaman masing – masing berkisar antara 60 – 80 cm (60 X 60 X 60 cm atau 80 X 80 X 80 cm atau 80 X 80 X 60 cm)
- 2 minggu – 1 bulan sebelum tanam diberi pupuk kandang sebanyak 5 – 10 Kg/pohon.
- Untuk mengatur kelebihan air perlu dibuat saluran drainase yang cukup.
2. Jarak Tanam
- Jarak tanam yang biasa digunakan pada penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan tanah. Jarak tanam yang biasa digunakan adalah sekitar 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon atau 8 m x 8 m = 156 pohon.
3. Pola Tanam
- Penanaman dilaksanakan pada awal musim hujan.
- Pola tanam campuran (polykuntur) dengan system tanam pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12 m x 5 m atau 14 m x 6 m sehingga tersedia ruangan untuk tanaman sela/campuran.
- Tanaman campuran dapat dilakukan pada tanaman yang belum produktif dan atau kurang produktif.


D. Pemeliharaan Tanaman.
Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.
1. Pengelolaan Lahan dan Tanaman.
Penggemburan Tanah dan Sanitasi Kebun.
- tanaman cengkeh umur 1 – 5 tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10 – 30 % tanaman yang telah ditanam dilapangan mengalami kematian atau perlu diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.
- Penggemburan tanah disekeliling tanaman didaerah sekitar perakaran di cangkul dangkal (± 10 cm) sekurangnya 2 kali setahun, pad awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai persiapan pemupukan.
- Gulma/alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan herbisida.
1. Pengaturan Naungan
- Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan naungan yang cukup, berupa naungan buatan/sementara.
- Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman.
2. Penyulaman.
- Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.
- Bibit sulaman yang dignakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.
3. Penyiraman
- Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab, sehingga pada musim kemarau perlu adnya penyiraman.
- Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.
4. Pemasangan mulsa
- Untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi lebih baik bagi pertumbuhan akar.
- Dilakukan menjelang musim kemarau.
5. Pemupukan.
- tujuan pemupukan adalah untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatnya produksi cengkeh setelah panen.
- Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.
- Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik, baik tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran maupun tablet.
- Pupuk anorganik berbentuk butiran (Urea, TSP/SP-36, KCI, Kieserit) diberikan pada proyeksi tajuk 2/3 bagian dan 1/3 bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir menjelang musim hujan.
- Pupuk anorganik berbentuk tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang dibawah proyeksi tajuk dan 4 lubang tual dibawah tajuk bagi andalam) sedalam 10 – 15 cm. Pupuk tablet hanya diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.
- Dosis umum tanaman cengkeh bentuk butiran maupun tablet adalah sebagai berikut :

Dosis Umum Pemupukan Tanaman Cengkeh Muda
Umur
Tanaman
(Tahun) Pupuk Butiran
(kg/pohon/tahun) Pupuk Tablet
/(PMLT)
(kg/phn/th)
Urea TSP KCI Kieserit NPKCaMg
1 0,06 0,045 0,035 0,035 0,02
2 0,12 0,080 0,075 0,080 0,03
3 0,25 0,15 0,12 0,10 0,04
4 0,40 0,25 0,20 0,15 0,05
5 0,60 0,40 0,40 0,20 0,06
6 0,90 0,60 0,60 0,25 0,08
7 1,25 0,90 0,90 0,30 0,10
8 1,75 1,25 1,10 0,40 0,15
9 2,00 1,50 1,30 0,50 0,20
Keterangan :
Pupuk Butiran diberikan 2 kali/tahun, awal MH dan akhir MH
Pupuk PMLT diberikan 1 kali/tahun, awal MH
Sumber : Memproduktifkan cengkeh, tanaman tua, tanaman telantar,
Agus Ruhnayat,2002.

Sedangkan dosis pupuk anorganik pada intensifikasi tanaman cengkeh dewasa, sebagai berikut :
Umur
Tanaman
(Tahun Pupuk Butiran
(Kg/pohon/tahun)
Pupuk Tablet
/(PMLT)
(kg/phn/th)
Urea TSP KCI Kieserit NPKCaMg
10 3,90 0,80 2,00 0,80 0,40
11 4,30 0,80 2,10 0,90 0,40
12 4,70 1,00 2,40 1,00 0,40
13 5,00 1,00 2,60 1,00 0,40
14 5,40 1,00 2,90 1,10 0,40
15 5,80 1,00 3,00 1,10 0,40
16 6,00 1,00 3,00 1,20 0,60
17 6,40 1,20 3,40 1,20 0,60
18 6,70 1,20 3,60 1,30 0,60
19 6,90 1,20 3,80 1,30 0,60
20 7,20 1,20 3,90 1,30 0,60
21 7,50 1,20 4,10 1,30 0,80
22 7,60 1,30 4,20 1,30 0,80
23 7,60 1,30 4,30 1,30 0,80
24 8,00 1,30 4,50 1,60 0,80
25 8,10 1,30 4,60 1,60 0,80
26 8,20 1,30 4,70 1,70 1,00
27 8,40 1,60 4,90 1,70 1,00
28 8,50 1,60 5,00 1,90 1,00
29 8,60 1,60 5,00 1,90 1,00
30 8,80 1,60 5,10 2,00 1,00
> 30 9,10 1,90 5,40 2,10 1,30
Keterangan :
- Pupuk butiran diberikan 2 kali/tahun, yaitu 3-4 bulan
Menjelang pembentukan bakal bunga (awal musim kemarau)
Dan 3 bulan setelah pembentukan bakal bunga.
- Pupuk PMLT diberikan 1 kali/tahun, yaitu 3 – 4 bulan
Menjelang pembentukan baal bunga.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit.
Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cengkeh, bahkan pada serangan berat dapat menyebabkan kematian.
Hama yang umum menyerang tanaman cengkeh adlah penggerek, perusak pucuk, perusak daun dan perusak akar. Sedangkan penyakit yang sering menyerang antara lain : Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar Daun Cengkeh (CDC), Die back (mati ranting), embun jelaga.
Untuk pengendaliannya dapat digunakan insektisida/fungisida sesuai anjuran.

E. Panen
Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.
Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya.
Saat pemetikan bunga cengkeh yng tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.

F. Penanganan Bunga Cengkeh
Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai/gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan.
Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya dipanas matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.
- Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas tikar, anyaman bambu (giribig) atau plastik, atau pada lantai jamur yang diberi alas plastik.
- Selama proses pengeringan cengkeh dibolak-balik agar keringnya merata.
- Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.
- Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3 – 4 hari.


sumber:
Tahun : 2007
Penulis: Dinas Perkebunan
Publisher: Dinas Perkebunan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Mita Bibit