Tanam Jahe (Zingiber officinale) merupakan batang semu yang telah banyak di kembangkan oleh petani karena mempunyai manfaat dan potensi permintaan pasar yang baik.
Ada banyak nama Jahe di Indonesia berdasarkan daerah : beeuing (Gayo), halia (Aceh), sipodeh (Minangkabau), bahing (Batak Karo), jahi (Lampung), jhai (Madura), jae (Jawa dan Bali), melito (Gorontalo), jahe (Sunda), geraka (Ternate),Pedas padi ( Di sebagian daerah di sumatera selatan orang menyebutnya ), jae (Jawa), jhai (Madura), pese (Bugis), dan lali (Irian), dan masih banyak lagi di aderah mananya untuk tanaman jahe ini.
Berikut ini sekilas tentang budidaya tanaman Jahe :
Anggaran dana tanam jahe
Sebelum memulai untuk menanam Jahe sebaiknya kalkulasi secara matang seberapa besar investasi yang di tanam untuk budidaya jahe agar dapat mengetahui laba rugi setalah masa panen.
Persiapan bibitan Jahe
Syarat memilih bibit jahe tang baik untuk di tanam :
- Tanaman jahe yang sudah tua yang di tandai tajuk kering sekitar ber umur 9 sampai dengan 10 bulan
- Rimpang Jahe yang segar,tidak ada tanda bibit penyakit atau pembusukan
- Kulit rimpang tidak lecet atau memar akibat galian
- Pilih Rimpang yang besar dan subur
- Untuk rimpang atau ambi jahe ambil 2 sampai 5 mata tunas yang beratnya sekiatar 20 sampai dengan 40 gram untuk Jahe putih dan jahe merah sedangkan untuk Jahe gajah tetap pakai seperti di atas mata tunas dengn kompisi berat 1 rimpang atau umbi jahe sekiatar 25 gram dampa dengan 60 gram.
Metode penyemaian bibit jahe ada dua macam yang sering di lakukan :
- Metode pakai peti kayu
Sebelumnya masukan rimpang atau umbi jahe ke larutan kental abu dapur atau dapat juga ditambah fungisida Dithane M 45 atau Benlate Setelah itu Rimpang atau umbi jahe seperti di atas masukan dalam kotak peti kayu yang dasar bubuk gergaji atau sekam padi di bagaian atas tuutp lagi dengan media itu sampai rimpang tidak kelihatan,usahakan udara sekitar kotak peti kayu terjadi pergantian masuk dengan tetap di siram secara teratur untuk menjaga kelembaban tunggu paling lama 4 minggu rimpang sudah tumbuh dan siap di semai ke lahan.
- Metode bedengan tanah
Sistem bedengan hampir sama dengan cara memakai peti kayu Cuma yang membedakan sdikit mekai jerami tetapi dapat juga pakai media di atas,serta sangat di haruskan memkai atap atas pakai jemari agar sinar matahari tidak masuk secara langsung ke bedengan ini memungkin kan untuk menjaga kelembaban dari bedengan yang tentunya harus di siram setiap hari secara teratur.
Persiapan lahan dan penanaman Jahe
Untuk masalah persiapan lahan sebaiknya di bersihkan serat di cangkul menjadi gembur lalau di buat bedengan dengan ketingian maksimal bedengan 30 cm untuk lebar sekitar 70 cm sampai dengan 100 cm sedangkan panjang di sesuaikan dengan kondisi lahan yang di buka.Ph tanah yang ideal untuk tanaman Jahe ph 6 sampai ph 7 untung menjaga keseimbangan kadar asam tanah sebaiknya di adakan pengapuran lahan.setelah di persiapkn semua masuk ke fase penanaman yang di ambil dari semaian dengan jarak tanam sekitar 40 cm sampai dengan 80 cm tergantung jenis Jahe yang di tanam
Perawatan dan pemeliharaan tanaman Jahe
Pada fase ini setalah tertanam jahe di lahan lakukan secara teratur adalah:
- Penyiangan dan pembersihan gulma
- Penyiraman secara teratur pada tanaman jahe karena termasuk banyak mengkonsumsikadar Air untuk mendapat rimpang yang besar -besar
- Pemupukan secara teratur
- Serta peyemprotan dengan fungisida untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit pada tanaman Jahe
- Penyulaman pada bibit yang mati atau kerdil
Semua tahapan ini harus sangat di perhatiak secara seksama dan detail karena pada masa ini berhasil dan tidaknaya bididaya tanaman jahe termasuk cara bertanam segi pertanian lainnya.
Masa panen tanaman Jahe
Masa panen tanaman jahe sekitar berumur 8 sampai dengan 10 bulan dari penanaman dari awal seta untuk hasil panen tergantung dari jenis Jahe yang di tanam.Rimpang jahe yang di panen usaha kan jangan sampai memar atau lecet itu akan menurunakan kualitas dari jahe tersebut. Hasil panen Jahe kalau sukses sebagai mana yang telah di jabarkan di atas sekitar 30 ton/hektar bahakn bias lebih.
Pemilihan hasil panen jahe berdasarkan kualitas
Ini sangat di perlukan dalam pelimilihan rimpang yang berdasarkan kualitas rimpang yang baik serta berdasarkan juga besar kecilnya rimpang hasil panen dan tingkat ke cacatan rimpang yang di hasilkan karena hal ini sangat mempengaruhi dari kualitas harga ketika di pasarkan setelah panen.
Demikianlah sekilas cara budidaya tanaman Jahe untuk petani kecil semoga dapat menjadi manfaat bagi petani yang tertarik untuk menanam jahe sebagai pemanfaatan lahan kosong dan tambahan sumber pendapatan keluarga.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di
Tanaman Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar