Magelang – Pemerintah akan memberikan pembinaan khusus
kepada para petani salak di wilayah Srumbung agar produk salak yang sudah menembus ekspor memiliki
kualitas yang terjaga. Demikian dikatakan Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat mengunjungi
sejumlah kelompok tani salak Lumut di Dusun Kemukus, Sudimoro, Srumbung Rabu
(6/3/2013)
Menurut Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA produk salak
lumut yang sudah menembus pasar China harus terus dijaga kualitasnya. Sebab, banyak negara tujuan
ekspor yang memiliki standar tinggi, sehingga petani salak harus mau terus meningkatkan kualitas
produknya. Hal ini seperti yang terjadi pada produk manggis asal Indonesia yang baru mampu menembus
pasar Australia setelah 6 tahun mengajukan ekspor. “Buah salak merupakan khas tanaman tropis,
termasuk buah – buahan eksotik. Jadi jangan sampai ada potensi besar, tapi tidak dimanfaatkan,”
jelasnya.
Ada dua jenis pembinaan utama yang akan dilakukan oleh pemerintah
kepada para petani salak lumut di desa Srumbung yaitu pembinaan pasca panen dan pengemasan. “Kita
akan bina agar petani mampu memenuhi standar ekspor karena beberapa negara sudah mulai menerima buah
salak dari Indonesia. Kita permudah dengan mengeluarkan setifikasi, termasuk kita akan memenuhi
standardnya bagaimana, agar negara pengimpor tidak rugi,” katanya
Dikatakan
Mentan, dengan perawatan salak secara kontinyu akan meningkatkan kualitas sehingga harganya bisa
lebih bersaing dan dapat memenuhi standar ekpor.
Sumber: Biro Umum dan
Humas - http://www.deptan.go.id/news/detail.php?id=1093
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di
Tanaman Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar